KESELAMATAN kerja merupakan aspek fundamental yang harus menjadi perhatian utama di setiap lingkungan kerja. Begitu juga dengan industri bengkel reparasi truk yang memiliki potensi bahaya tinggi terhadap kecelakaan dan kebakaran. 

Menanggapi pentingnya masalah ini, Program Studi D4 Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (UNUSA) mengadakan pengabdian masyarakat di CV. Karya Cipta Baru yang terletak di Jalan Raya Manukan Kulon No. 123, Kota Surabaya. Tempat kerja yang bergerak di bidang reparasi truk, konstruksi, dan karoseri.

Melalui program pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh UNUSA, para pekerja dan pemilik perusahaan mendapatkan pelatihan penanggulangan kebakaran dan penyediaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR). Mengingat sebelumnya mereka belum sepenuhnya memahami penanggulangan kondisi darurat khususnya kebakaran.

Kegiatan ini bermanfaat dalam menekan mitigasi bencana kebakaran yang baik. Mitigasi adalah serangkaian upaya mengurangi resiko dan dampak yang diakibatkan oleh bencana, baik melalui pembangunan fisik (mitigasi struktural) maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana (mitigasi non struktural).

Dalam kegiatan yang berlangsung selama sehari ini, peserta diberi edukasi tentang bahaya kebakaran dan cara menghadapinya melalui simulasi praktek menggunakan alat tradisional seperti karung goni dan APAR. Selain itu, identifikasi kebutuhan alat pemadam kebakaran berdasarkan regulasi pemerintah dilakukan untuk memastikan perlindungan optimal.

Hasil dari pelatihan ini menunjukkan peningkatan pengetahuan dan keterampilan pekerja dalam mengatasi situasi darurat, sekaligus tersedianya APAR di lokasi kerja. Data menunjukkan bahwa sebelum pelatihan, pengetahuan pekerja masih rendah, namun mengalami peningkatan signifikan setelah mengikuti pelatihan, dari rata-rata skor pre-test sebesar 55 naik menjadi 85 pada post-test.

Selain meningkatkan keselamatan, kegiatan ini juga membantu perusahaan memenuhi standar keamanan yang ditetapkan pemerintah dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya budaya K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) di industri. Dengan tersedianya APAR dan pelatihan berkelanjutan, diharapkan insiden kebakaran yang merugikan bisa diminimalisasi, dan lingkungan kerja menjadi lebih aman bagi semua pekerja.(***)