KONDISI anemia masih menjadi masalah kesehatan yang cukup serius di Indonesia, terutama bagi perempuan usia reproduksi. Di Indonesia sekitar 21,7% masyarakat yang mengalami anemia dari semua kelompok umur. Oleh karena itu, penting sekali untuk melakukan pemeriksaan awal dan meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang anemia agar jumlah kasusnya dapat dikurangi.

Menanggapi hal tersebut, Dosen Program Studi (Prodi) Analis Kesehatan (Ankes) Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (UNUSA) dalam Program Pengabdian Masyarakat, melakukan penyuluhan dan deteksi dini anemia menggunakan metode POCT (Point of Care Testing). Kegiatan yang juga turut memperhatikan dua poin Sustainable Development Goals (SDGs) yakni poin 2 dan 4 ini dilaksanakan pada bulan Juli 2025 di Desa Sumbersono, Kota Mojokerto.

Program ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran ibu-ibu PKK tentang anemia. Melalui kegiatan ini, peserta diberikan edukasi mengenai anemia, faktor risiko, pencegahan, dan pentingnya pemeriksaan kadar hemoglobin secara cepat dan mudah. Selain itu, program ini juga melakukan skrining hemoglobin pada peserta untuk mengetahui status anemia secara langsung sehingga dapat segera mendapatkan penanganan yang diperlukan.

Berdasarkan survei awal, pengetahuan ibu-ibu PKK di Desa Sumbersono masih sangat rendah, sekitar 22%, dan mereka jarang melakukan pemeriksaan darah secara rutin. Namun, setelah diberikan penyuluhan, pengetahuan mereka meningkat secara signifikan menjadi 92%. Hal ini menunjukkan bahwa edukasi yang tepat dan interaktif dapat membantu masyarakat menjadi lebih sadar akan bahaya anemia dan pentingnya pemeriksaan kesehatan secara rutin.

Selain itu, kegiatan ini menggunakan metode pemeriksaan hemoglobin yang mudah dan cepat dengan alat POCT. Dari 37 peserta yang diperiksa, sekitar 30% diagnosis mengalami anemia, angka yang cukup tinggi dan perlu mendapat perhatian. Hasil ini menunjukkan bahwa metode POCT efektif untuk mendeteksi anemia dengan cepat dan tepat di tingkat komunitas. Meski sebagian besar peserta masih dalam batas normal, angka anemia yang cukup tinggi tetap menjadi perhatian penting.

Kegiatan ini juga menyampaikan pesan penting tentang pentingnya mengelola makanan sehat dan mengkonsumsi suplemen zat besi. Rencana tindak lanjut kegiatan ini akan dilakukan secara rutin dan dilengkapi dengan kegiatan lain, seperti pemberian suplemen dan edukasi tentang cara mengolah makanan yang kaya nutrisi.

Kegiatan ini tidak hanya meningkatkan kesadaran tentang anemia, tetapi juga memperkuat peran masyarakat, terutama ibu-ibu, dalam menjaga kesehatan keluarga. Dengan kerjasama antara masyarakat, pemerintah desa, dan sekolah, diharapkan program ini bisa terus berjalan dan memberi manfaat besar bagi masyarakat.(***)