MENULIS sering dianggap sulit, baik oleh siswa maupun guru. Kondisi ini menegaskan pentingnya peningkatan kualitas pedagogis melalui pelatihan guru, karena dengan meningkatnya kualitas guru, mutu pendidikan dan kemampuan literasi siswa juga akan lebih baik.
Berangkat dari kondisi ini, tim dosen Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) melakukan kegiatan pengabdian masyarakat di MTs. Jabal Noer Taman. Program ini memperkenalkan teknik scaffolding writing, yaitu cara mengajar menulis yang dilakukan secara bertahap. Dengan metode ini, siswa tidak langsung diminta menulis panjang, melainkan dibimbing mulai dari memahami konsep dasar, menyusun ide, sampai akhirnya bisa menghasilkan tulisan utuh dan menarik.
Kegiatan yang diikuti oleh para guru bahasa ini dilaksanakan dalam bentuk pelatihan, workshop, diskusi kelompok, hingga pemanfaatan media sosial dan platform online. Guru tidak hanya diberikan teori, tetapi juga diajak praktik memberi contoh tulisan, memberikan umpan balik yang tepat, serta mendampingi siswa dalam proses menulis.

Pendekatan seperti ini terbukti membantu guru menjadi lebih percaya diri dalam merancang pembelajaran menulis, sementara siswa merasa lebih mudah mengekspresikan gagasan. Suasana belajar juga lebih menyenangkan karena proses menulis tidak lagi terasa membebani.
Hasil pelatihan menunjukkan adanya peningkatan keterampilan menulis siswa, khususnya dalam mengorganisir ide dan menyusun paragraf. Program ini juga sejalan dengan Gerakan Literasi Nasional, yang mendorong peningkatan kemampuan membaca dan menulis sebagai bagian dari kualitas pendidikan.
Pengalaman dari MTs. Jabal Noer Taman ini memberikan pelajaran penting: menulis bukan sekadar tugas menghasilkan teks, tetapi sebuah proses berpikir. Dengan teknik scaffolding, guru dapat mendampingi siswa melewati proses itu secara lebih terarah dan menyenangkan.
Sekolah lain yang ingin meningkatkan kemampuan literasi siswanya bisa menjadikan pendekatan ini sebagai inspirasi. Sebab, membekali anak dengan kemampuan menulis berarti juga membekali mereka dengan keterampilan berpikir kritis, berkomunikasi, dan membangun rasa percaya diri untuk masa depan. (***)