WOLRD HEALTH ORGANIZATION (WHO) sebagai organisasi kesehatan tingkat dunia menginisiasi sebuah konsep sekolah sehat atau promoting school yang bertujuan untuk menciptakan sekolah yang aman dan sehat.
Hasil pengimplementasian program WHO tersebut di Indonesia adalah UKS (Usaha Kesehatan Sekolah). UKS bertujuan untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat sehingga dapat terbentuk pola hidup sehat dan bersih pada siswa. Sehingga tumbuh kembang siswa-siswi dapat berjalan dengan optimal.
Namun, faktanya pelaksanaan TRIAS UKS khususnya di SDN 145 Kabupaten Gresik mengalami sebuah permasalahan. Permasalahan tersebut adalah keterbatasan sumber daya dalam penguasaan materi P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan), P3P (Pertolongan Pertama Pada Penyakit) dan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) serta belum optimalnya pemanfaatan pekarangan sekolah untuk Toga, Tosa, Tobu, tanaman pengusir nyamuk. Tentunya hal ini menjadi penghambat untuk terpenuhinya TRIAS UKS di sekolah.
Atas alasan tersebut Ainul Rofik, dr., Sp.An, KIC dan tim melakukan sebuah pengabdian masyarakat yang nantinya akan memberikan penyuluhan mengenai P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan), P3P (Pertolongan Pertama Pada Penyakit) dan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk). Selain itu kegiatan ini akan melakukan pemanfaatan pekarangan sekolah untuk ditanami Toga dan tanaman pengusir nyamuk.
Kegiatan ini dilakukan di SDN 145 Gresik selama 1 bulan dari Juni-Juli 2023. Kegiatan ini menggunakan media boneka (phantom) untuk mengilustrasikan bagaimana pertolongan pertama pada korban kecelakaan.
Kegiatan ini mendapat perhatian lebih dari para warga sekolah. Sebanyak 35 tenaga kependidikan dan murid ikut berpartisipasi dari awal kegiatan hingga akhir kegiatan.
Pada hari kedua diberikan penyuluhan mengenai P3P (pertolongan Pertama pada Penyakit) dan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk). PSN dilakukan untuk mencegah penyebaran dan timbulnya jentik-jentik nyamuk yang berisiko terjadinya DHF. Melalui partisipasi aktif para warga sekolah, Ainul Rofik, dr., Sp.An, KIC berharap kegiatan ini mampu menanggulangi terjadinya peningkatan angka terjadinya penyakit DBD di sekolah.
Pada hari akhir kegiatan, pekarangan sekolah diubah menjadi pekarangan untuk Toga, Tosa, Tobu, tanaman pengusir nyamuk. Hal ini bertujuan untuk mendorong dan meningkatkan pemberdayaan para guru dan siswa melalui pemanfaatan lahan menjadi lebih bermanfaat.
Para tim pengmas dan Ainul Rofik, dr., Sp.An, KIC, menitipkan pesan kepada para warga sekolah untuk tetap menjaga dan merawat lahan yang dijadikan sebagai tempat penanaman Toga. Selain itu, diharapkan para guru dan tenaga kependidikan dapat melakukan pertolongan pertama akibat kecelakaan pada siswa. (***)