KEMAJUAN teknologi saat ini tidak bisa dipungkiri, karena telah menjadi bagian dari kehidupan kita masing-masing. Perkembangan teknologi bisa mendatangkan manfaat yang besar jika digunakan secara tepat untuk meningkatkan produktivitas ekonomi. Menyadari potensi ini, Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (UNUSA) melakukan pengabdian masyarakat.
RT 6/ RW 6 Kelurahan Banyu Urip menjadi wilayah yang dipilih oleh tim pengabdian masyarakat UNUSA. Banyaknya ibu Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) yang giat menjalankan berbagai usaha rumahan menjadi salah satu alasannya. Hal itu juga menjadi wujud nyata dari program pemberdayaan perempuan di tingkat lokal.
Namun, pengetahuan para ibu PKK terhadap manajemen keuangan masih relatif terbatas. Misalnya masih mencampurkan antara uang usaha dengan uang pribadi dan mengandalkan pencatatan manual. Melihat kondisi tersebut, Unusa memperkenalkan sistem informasi pencatatan keuangan untuk digitalisasi ke keuangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
Tim pengabdian dari Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) merancang sebuah inovasi yang praktis berbasis teknologi informasi dan komunikasi, yaitu Sistem Informasi Pencatatan Arus Kas (SIKAS). Aplikasi berbasis web ini dirancang untuk bisa dioperasikan dengan mudah melalui telepon pintar yang dimiliki oleh sebagian besar para pelaku UMKM.
Fitur utama SIKAS mencakup:
- Dasbor: Memberikan ringkasan visual total pemasukan, pengeluaran, dan saldo.
- Pencatatan Transaksi: Menu sederhana untuk memasukkan data pemasukan dan pengeluaran harian.
- Rekapitulasi Dana: Fitur untuk melihat laporan keuangan secara rinci
Program ini tidak berhenti pada pembuatan aplikasi. Tim Unusa melakukan pendampingan secara langsung, mengumpulkan para pelaku UMKM di balai RT untuk memberikan sosialisasi mengenai pentingnya manajemen keuangan yang baik. Setelah itu, dilanjutkan dengan pelatihan teknis penggunaan aplikasi SIKAS. Para peserta dibimbing langkah demi langkah untuk mencatat transaksi usaha mereka secara digital.
Hasilnya sangat memuaskan, evaluasi program menunjukkan 100% peserta menyatakan bahwa kegiatan ini berhasil meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka dalam hal pencatatan arus kas. Selain itu, 80% peserta setuju bahwa keterampilan mereka dalam menggunakan gawai untuk aktivitas produktif seperti ini juga meningkat.
Program pendampingan di Banyu Urip ini menjadi bukti konkret bahwa pemanfaatan teknologi yang tepat guna dapat menjadi solusi efektif untuk digitalisasi UMKM. Dengan adanya sistem SIKAS dan pelatihan, para pelaku UMKM yang sebelumnya mengandalkan pencatatan manual kini merasa sangat terbantu.
Inisiatif ini berhasil menjawab masalah mendasar mengenai pencatatan keuangan dan membawa para wirausaha perempuan selangkah lebih maju menuju pengelolaan bisnis yang lebih modern. Keberhasilan ini menunjukkan bagaimana kolaborasi antara perguruan tinggi dan masyarakat dapat menciptakan perubahan positif yang nyata dan berkelanjutan. Harapannya semua lapisan masyarakat bisa memanfaatkan teknologi dengan sebaik-baiknya dan memberikan akses kemudahan.(***)