DALAM upaya meningkatkan kualitas kesehatan dan pemberdayaan masyarakat di lingkungan pesantren. Dosen dari Prodi Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) menggelar pameran gizi yang inspiratif dan edukatif. Kegiatan ini menjadi momentum penting untuk mengedukasi santri dan pengurus pesantren mengenai pentingnya pola hidup sehat dan gizi yang seimbang.
Pameran yang digelar selama satu hari (13/08/2025) di Pondok Pesantren Burhanul Hidayah Sidoarjo ini merupakan salah satu bagian dari program pembinaan dan pengabdian masyarakat pesantren yang sudah dilakukan hampir 2 tahun terakhir. Bekerjasama dengan Puskesmas Krembung, Dinkes Sidoarjo dan Dinkes Provinsi Jatim. Pada tahun sebelumnya, program pengmas ini juga didukung beberapa NGO seperti Dompet Dhuafa dan Yayasan Bhanu Yasa Sejahtera (Yabhysa).
Ketua program, Atik Qurrota A’Yunin Al Isyrofi, S.KM., M.Kes menjelaskan bahwa tujuan utama pameran dan program ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan, kesadaran, dan keterampilan hidup sehat serta sadar gizi di pesantren. Hal ini tercermin dari kegiatan rutin seperti skrining gizi berkala untuk warga pesantren, konseling, dan edukasi gizi.
Edukasi gizi ini diberikan sesuai dengan hasil skrining masing-masing. Harapannya agar pola makan dan hidup santri menajd lebih sehat serta mendukung tumbuh kembang dan prouktivitas belajar.
“Tujuan akhir dari program pemberdayaan ini, kami ingin mewujudkan kemandirian pesantren dalam bidang kesehatan. Agar seluruh warga pesantren yang dipelopori oleh para stakeholder dan kader santri husada, dapat secara mandiri menjaga dan meningkatkan status kesehatannya,” lanjutnya.
Pihak pesantren juga selalu terlibat dalam setiap kegiatan, mulai dari tahap perencanaan melalui Musyawarah Masyarakat Pesantren (MMP), pelaksanaan, hingga monitoring dan evaluasi. Bahkan di tahun sebelumnya, pihak pesantren bersama para kader santri ikut berkunjung ke ponpes yang menjadi juara pesantren sehat di Jawa Timur demi mempelajari pengelolaan pesantren sehat agar bisa diterapkan di Ponpes Burhanul Hidayah.
“Pameran kemarin itu terdiri dari berbagai rangkaian acara, mulai dari sesi senam, pemeriksaan kesehatan gratis, konsultasi gizi, sesi game edukasi, pameran gizi, hingga sesi kesan dan pesan. Selain itu, 1 Minggu sebelum acara kami juga melakukan koordinasi dengan pihak Pesantren serta dosen pembimbing. kami tidak hanya membahas teknik pelaksanaan, tetapi juga melakukan diskusi bersama dosen terkait materi, metode penyampaian, dan strategi agar kegiatan edukasi lebih interaktif serta mudah dipahami oleh santri,” ujar salah satu panitia pelaksana pameran gizi Ruslinda Hidayatil Munawaro.
Keterlibatan aktif dosen Kesmas Unusa dalam kegiatan ini menunjukkan komitmen perguruan tinggi dalam memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat, khususnya dalam bidang kesehatan masyarakat dan pemberdayaan. Melalui pameran gizi dari program ini, diharapkan pesantren dapat menjadi lembaga yang tidak hanya kuat secara spiritual, tetapi juga memiliki keterampila hidup sehat serta sadar gizi di pesantren yang pada akhirnya akan menciptakan kemandirian kesehatan di pesantren.(***)