UNIVERSITAS Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) kembali menunjukkan semangat dan komitmennya dalam bidang pendidikan melalui program Pengabdian Masyarakat dan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Internasional ke Malaysia, akhir pekan lalu (13/09). Gelombang 2 ini memberangkatkan 22 mahasiswa ke berbagai wilayah di Malaysia untuk melaksanakan pengabdian masyarakat yang berbasis pada edukasi, khususnya di bidang pendidikan gizi.

Kegiatan yang juga turut memperhatikan tiga poin Sustainable Development Goals (SDGs) yakni poin 3, 4 dan 17 ini dilaksanakan dengan berkolaborasi bersama pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI). Serta beberapa pondok pesantren, salah satunya Ma’had Tahfidz Al-Quran Darul Falah Selangor, Malaysia. 

Kehadiran mahasiswa Unusa ini disambut baik oleh pihak pesantren, mereka berharap mahasiswa Unusa bisa membantu dan memberikan ilmu baru pada adik adik pesantren. Dikarenakan selama ini santri hanya fokus pada hafalan jadi butuh sekali ilmu ilmu lain yang juga merupakan implementasi dari alquran.

“Hari pertama kemarin, kegiatan kami diawali dengan sesi perkenalan atau ta’aruf antara mahasiswa KKN dengan para santri Ma’had Tahfidz Al-Quran Darul Falah. Bertujuan untuk membangun kedekatan dan menciptakan suasana yang nyaman. Kemudian dilanjutkan dengan penentuan pelaksanaan program kami, yang direncanakan berlangsung setiap sore dari jam 15.00-17.00 MYT. Di luar jam tersebut, kami mengikuti agenda yang sudah ditetapkan oleh pesantren,” ujar salah satu anggota KKN Dewi Zahrotul Fitriyah itu.

Dalam pengabdian ini, mahasiswa Unusa memberikan penyuluhan langsung terkait pola makan seimbang, pentingnya adopsi gaya hidup sehat, serta pelatihan penggunaan aplikasi NUtrimeta.id untuk mengukur status gizi. 

Kegiatan ini juga didampingi oleh dosen Gizi UNUSA yakni Ibu Catur Wulandari, S.S.T., M.Gizi yang juga turut membantu melakukan pendekatan pelatihan yang mudah dipahami dan relevan dengan kebutuhan santri, sehingga edukasi gizi yang diberikan tidak hanya sekedar teori tetapi juga aplikatif dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan keberhasilan dan semangat pengabdian ini, mahasiswa Unusa membuktikan bahwa pendidikan gizi adalah salah satu kunci utama dalam membangun masyarakat yang sehat dan produktif, dan pengabdian lintas negara adalah wadah efektif untuk menebar manfaat ilmu pengetahuan demi kebaikan bersama.(***)