LINGKUNGAN kerja merupakan tempat yang dapat berpotensi menimbulkan suatu penyakit di masa mendatang. Potensi bahaya ini sering tidak dihiraukan oleh para pekerja. Hal ini dikarenakan mereka sering menyepelekan potensi bahaya di lingkungan kerja dan menganggap semuanya baik-baik saja termasuk kesehatan mereka. Sebagai contoh potensi bahaya di lingkungan kerja adalah paparan zat kimia yang secara tidak langsung dirasakan oleh petugas laboratorium.
Namun, sayangnya banyak dari petugas laboratorium yang tidak melakukan skrining pemeriksaan kesehatan untuk mendeteksi risiko akibat paparan zat kimia. Jika petugas laboratorium tidak melakukan skrining kesehatan secara berkala maka bahaya penyakit akibat paparan zat kimia dapat terjadi kedepannya.
Berdasarkan alasan tersebut, kegiatan pengabdian masyarakat ini bermaksud untuk melaksanakan pemeriksaan hematologi pada petugas laboratorium Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya.
Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara Diyan Wahyu Kurniasari, dr., Sp.PK, dan tim untuk mengetahui kondisi kesehatan laboran UNUSA melalui pemeriksaan hematologi rutin. Hasil pemeriksaan dapat digunakan untuk skrining penyakit anemia, kanker darah, gangguan pembekuan darah hingga melihat adanya penyakit infeksi. Pemeriksaan ini meliputi parameter jumlah eritrosit (RBC), hemogloblin (HGB), hematokrit (HCT), jumlah leukosit (WBC) dan jumlah trombosit (PLT).
Pengabdian masyarakat ini diikuti oleh 15 orang laboran yang terdiri dari 4 laki-laki dan 11 perempuan dengan usia berkisar 25-35 tahun. Petugas laboran yang mengikuti pemeriksaan darah ini adalah mereka yang bekerja di laboratorium K3, laboratorium hematologi, laboratorium kimia klinik, laboratorium mikrobiologi, laboratorium biologi molekuler, laboratorium kimia, laboratorium gizi, laboratorium anatomi dan fisiologi, dan gudang penyimpanan zat kimia.
Berdasarkan hasil pemeriksaan didapatkan hasil bahwa dari 15 laboran terdapat 1 laboran yang menunjukkan hasil abnormal lebih dari satu parameter yaitu HGB, HCT, dan PLT. Petugas laboran tersebut dicurigai mengalami anemia karena terdapat penurunan kadar HGB (9,9 g/Dl) dan HCT (30,8%). Permasalahan kesehatan pada 1 petugas laboran tersebut bersumber dari zat dan limbah laboratorium yang bersifat karsinogenik dan infeksius. Senyawa karsinogenik yang sering memapar individu akan menyebabkan kanker jika tidak ditangani sesegera mungkin.
Diyan Wahyu Kurniasari, dr., Sp.PK, menganjurkan kepada petugas laboran yang terindikasi mengalami anemia ringan untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mendapatkan rekomendasi pengobatan di fasilitas kesehatan. Diyan Wahyu Kurniasari, dr., Sp.PK, juga berpesan kepada semua laboran yang mengikuti pengmas ini untuk selalu melakukan gaya hidup sehat, melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin, melakukan aktivitas fisik secara rutin. (***)