RISIKO jatuh pada lansia kerap dianggap sepele, padahal faktanya, jatuh merupakan penyebab cedera hingga kematian tertinggi di kalangan lanjut usia. Berdasarkan data WHO, sekitar 424.000 kasus jatuh pada lansia berujung fatal setiap tahunnya. Melihat kondisi ini, tim pengabdian masyarakat menggelar edukasi pencegahan risiko jatuh bagi lansia di Pusat Aktiviti Warga Emas (PAWE) Felda Bukit Cerakah, Selangor, Malaysia.
Felda Bukit Cerakah merupakan daerah perbukitan yang dikelilingi pepohonan rindang. Sayangnya, lingkungan fisik seperti tanah licin, jalanan tidak rata, dan rumah tanpa lantai menjadi tantangan serius bagi lansia. Banyak lansia di wilayah ini juga tinggal sendiri tanpa pendamping keluarga, sehingga risiko terjatuh semakin tinggi.
Melihat kondisi tersebut, lima dosen dari Fakultas Keperawatan dan Kebidanan Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (FKK UNUSA), yaitu Arif Helmi Setiawan, S.Kep.Ns., M.Kep; Siti Nur Hasina, S.Kep.Ns., M.Tr.Kep; Difran Nobel Bistara, S.Kep., Ns., M.Kep; Priyo Mukti Pribadi Winoto, S.Kep.Ns., M.Kep; dan Muhammad Fifin Kombih, dr., M.Kes, melakukan pengabdian masyarakat melalui edukasi bertajuk “Peningkatan Pengetahuan Pencegahan Risiko Jatuh pada Lansia”.
“Sebagian besar lansia mengalami penurunan kekuatan otot dan masalah mobilitas. Ini bisa memperbesar kemungkinan jatuh, terutama saat beraktivitas sendiri di rumah,” ujar salah satu anggota tim pengabdian masyarakat.
Kegiatan edukasi ini dilaksanakan pada Mei 2024 dan diikuti oleh 40 peserta lansia. Materi yang diberikan meliputi pengenalan faktor risiko jatuh, strategi pencegahan, serta pentingnya peran keluarga dan lingkungan yang aman bagi lansia. Kegiatan ini juga menekankan pentingnya pencahayaan yang baik, pengamanan kamar mandi, dan penataan rumah yang ramah lansia.
Hasilnya cukup menggembirakan. Setelah mengikuti edukasi, sebanyak 77,5% peserta menunjukkan peningkatan pengetahuan yang baik mengenai pencegahan jatuh, dibandingkan sebelum kegiatan yang hanya 50% peserta yang memiliki pengetahuan cukup.
Edukasi ini bukan hanya bertujuan memberi informasi, tetapi juga membangun kesadaran dan keberdayaan lansia dalam menjaga keselamatan diri. Tim pengabdian berharap kegiatan ini bisa menjadi langkah awal dalam menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi lansia, baik dari sisi fisik maupun sosial.
Kegiatan ini juga sejalan dengan upaya pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya tujuan ke-3 yaitu “Kehidupan Sehat dan Sejahtera”, dengan mendorong promosi kesehatan dan pencegahan cedera pada lansia, serta tujuan ke-11 “Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan”, melalui penataan lingkungan tempat tinggal yang aman dan inklusif bagi kelompok rentan seperti lansia.
Dengan meningkatnya pengetahuan dan kesadaran lansia terhadap risiko jatuh, diharapkan mereka dapat menjalani hari tua dengan lebih percaya diri, aktif, dan tetap mandiri. (***)