KREATIVITAS dalam pengajaran merupakan komponen penting dalam proses belajar yang mempengaruhi pertumbuhan anak usia dini. Namun, minimnya program pelatihan kreativitas untuk guru dan orang tua berdampak pada rendahnya kreativitas pengajaran dan pendampingan yang mereka terapkan pada anak usia dini. Kondisi tersebut juga menyebabkan para guru dan orang tua murid tidak dapat berinovasi dalam proses belajar mengajar, sehingga mempengaruhi minat dan antusiasme anak dalam mengikuti kegiatan belajar.

Mengetahui fakta tersebut, para dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) melakukan aksi nyata dengan mengadakan  pelatihan kegiatan montase bagi guru dan orang tua untuk mengembangkan kreativitas dan antusias anak usia dini di TK Dharma Bhakti Surabaya. 

Lokasi ini dipilih karena di TK Dharma Bhakti Surabaya, masing menggunakan sumber belajar yang monoton, yakni masih menggunakan Lembar Kerja Anak (LKA) dan alat permainan edukatifnya kurang layak digunakan, serta sarana dan prasarana kurang memadai.  

Program ini, diadakan dengan tujuan untuk membekali para guru dan orang tua skill montase. Kenapa montase? Tim dari FKIP Unusa berpendapat bahwa montase dapat memunculkan ide kreatif dan inovatif kegiatan montase. Montase sendiri merupakan suatu bagian model pembelajaran kreatif yang bisa dilakukan oleh guru guna memberikan stimulus kepada anak melalui karya seni yang dibuat dengan menempelkan berbagai gambar yang sudah jadi dari berbagai sumber, seperti majalah, koran, atau foto, pada sebuah bidang. Meskipun hanya menempelkan gambar, montase memiliki manfaat untuk melatih emosional dan dan kognitif anak. 

Dalam pelatihan ini, para guru dan orang tua  tidak hanya diajak untuk memahami teori, tetapi juga mempraktikkan langsung agar bisa diterapkan dalam kelas masing-masing. Kegiatan ini dilakukan dimulai dengan melakukan pre-test yang menunjukkan hanya 15 orang dengan persentase 15% yang memiliki pemahaman awal tentang montase. kemudian, setelah pelatihan juga dilakukan post-test yang menunjukkan bahwa adanya kenaikan hingga 35 orang dengan persentase 75%. 

Dari kegiatan pelatihan montase ini, guru dan orang tua dapat paham bahwa dari sesuatu yang sederhana juga dapat menjadi media pembelajaran yang efektif dan menyenangkan bagi anak.

Menariknya, Tim FKIP Unusa tidak hanya melakukan pelatihan saja. Tapi juga melaksanakan tindak lanjut dari kegiatan ini dengan memberikan pemaham dan pendampingan bagi orang tua anak didik dan guru di TK Dharma Bhakti Surabaya untuk lebih kreatif dalam memotivasi anak usia dini baik dirumah maupun disekolah. 

Harapannya, kegiatan inovatif seperti ini bisa menjadi inspirasi bagi institusi pendidikan lainnya untuk terus berinovasi demi menciptakan pengalaman belajar yang lebih bermakna bagi anak usia dini. (***)