Surabaya – Di tengah persaingan dunia kerja yang semakin ketat, memiliki keahlian praktis menjadi tiket emas bagi para lulusan perguruan tinggi. Menjawab tantangan ini, Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) melalui Program Studi Sistem Informasi membuat terobosan cemerlang dengan sebuah model pembelajaran unik. Puncaknya adalah “Project Management Award”, sebuah ajang penghargaan yang tidak hanya menguji teori, tetapi juga mengapresiasi kerja keras mahasiswa yang menunjukkan peningkatan kapabilitas mereka dalam menangani proyek sungguhan.
Acara yang berlangsung meriah di auditorium mini Kampus C Unusa ini menjadi panggung bagi 33 karya inovatif dari 6 proyek berbeda. Mengusung tema “How to Become A Project Manager”, ajang ini merupakan buah dari mata kuliah Manajemen Proyek Sistem Informasi yang dirancang khusus untuk mencetak calon manajer proyek (PM) yang siap tempur.
Para mahasiswa semester akhir ini tidak hanya belajar di dalam kelas. Mereka dihadapkan pada dua tantangan utama. Pertama, mereka harus lulus ujian teori untuk membuktikan pemahaman konsep dan berhak menyandang gelar “Project Manager”. Kedua, dan yang paling menantang, mereka harus terjun langsung menangani proyek nyata dengan klien sesungguhnya. Kliennya pun beragam, mulai dari Karang Taruna, organisasi pencak silat, sanggar seni, hingga perusahaan konsultan profesional.
Kompetisi ini semakin seru dengan adanya berbagai kategori penghargaan, seperti Best Product untuk karya terbaik, Best Progress untuk perkembangan proyek paling signifikan, hingga Good PM dan Favorite PM. Tentu saja, sorotan utama tertuju pada kategori paling bergengsi, yaitu Best PM. Setelah melalui proses seleksi ketat dan sesi presentasi di hadapan juri tamu, terpilihlah tiga mahasiswa terbaik: Juara 1: Moch. Bakhri Ilmi; Juara 2: Muhammad Lutfi Hasan; dan Juara 3: Mu’affa Aditya.
Project Management Award yang digelar oleh Fakultas Ekonomi Bisnis dan Teknologi Digital (FEBTD) Unusa ini lebih dari sekadar perayaan. Acara ini adalah bukti nyata komitmen Unusa dalam menerapkan pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan, yang membekali mahasiswanya dengan pengalaman praktis relevan. Dengan mencetak lulusan yang kompeten, Unusa tidak hanya berkontribusi pada penyiapan tenaga kerja unggul yang siap bekerja, tetapi juga mendukung pertumbuhan ekonomi inklusif. Ini menegaskan peran Unusa sebagai institusi inovatif yang menanamkan semangat pembelajaran seumur hidup untuk mengantar generasi muda menuju puncak kesuksesan. (***)