ANGKA kejadian anemia pada ibu hamil di Indonesia relatif masih tinggi. Pada tahun 2018 ibu hamil usia 15-24 dengan anemia sebesar 33,7%. Kemudian, pada tahun 2015, sebanyak 305 kasus kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup. Salah satu penyebab tingginya angka kematian pada ibu disebabkan oleh komplikasi pada kehamilan. Salah satu komplikasi pada kehamilan yaitu anemia.
Anemia pada ibu hamil adalah kondisi pada ibu hamil dimana kadar Hemoglobin (Hb) ≤ 11 gram/dL. Anemia pada ibu hamil dapat disebabkan oleh beberapa faktor yaitu hamil kembar atau lebih, hamil dalam waktu berdekatan, riwayat anemia sebelum hamil, memiliki penyakit tertentu sebelum hamil.
Lantas apakah penyebab dari anemia pada ibu hamil berdasarkan penelitian?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, para dosen FK Unusa melakukan sebuah penelitian. Penelitian tersebut dilakukan di Puskesmas Klampis, Bangkalan. Tempat tersebut dipilih karena di Kabupaten Bangkalan masih terdapat 20.907 kasus BBLR (Berat Bayi Lahir Rendah) yang disebabkan karena anemia pada ibu hamil.
Berdasarkan penelitian, didapatkan hasil bahwa, ibu hamil yang memiliki Lingkar Lengan Atas >23,5 cenderung memiliki kadar hemoglobin yang normal; sedangkan pasien dengan lingkar lengan atas <23,5 cenderung mengalami anemia. Hal ini menunjukkan bahwa semakin rendah Lingkar Lengan Atas pada ibu hamil akan meningkatkan risiko terjadinya anemia. Lingkar Lengan Atas merupakan manifestasi dari asupan gizi pada ibu hamil. Ibu hamil yang mengalami Kekurangan Energi Kronis (KEK) akan meningkatkan risiko BBLR (Berat Bayi Lahir Rendah)
Selain itu, penelitian ini juga meneliti apakah kenaikan berat badan pada ibu hamil berhubungan dengan kejadian anemia. Penelitian ini menunjukkan bahwa ibu hamil dengan kenaikan berat badan selama hamil >9 kg cenderung memiliki kadar hemoglobin normal, sedangkan ibu hamil dengan kenaikan berat badan < 9 kg cenderung mengalami anemia. Hal ini menunjukkan bahwa berat badan ibu hamil diwajibkan untuk naik setidaknya 9 kg. Jika berat badan ibu hamil tidak naik setidaknya 9 kg selama hamil maka akan meningkatkan risiko anemia yang menyebabkan bayi lahir dengan kondisi BBLR (Berat Bayi Lahir Rendah)
Dari penelitian dosen FK Unusa dapat disimpulkan bahwa Lingkar Lengan Atas (LILA) <23,5 cm dan kenaikan berat badan < 9 kg selama hamil menjadi salah satu penyebab kejadian anemia pada ibu hamil. LILA dan berat badan pada ibu hamil merupakan manifestasi dari asupan gizi pada ibu hamil. Pada saat hamil disarankan untuk mengonsumsi banyak nutrisi dan serat yang tentunya berfungsi untuk pertumbuhan janin sehingga pada saat dilahirkan janin tidak memiliki berat badan ≤ 2500 gram. (***)