Sidoarjo – Gas karbon monoksida (CO) sering disebut sebagai “silent killer” karena keberadaannya yang tak berbau, tak berwarna, dan sangat berbahaya jika terhirup secara terus-menerus. Gas ini dihasilkan dari pembakaran bahan bakar seperti kayu, minyak, industri, maupun rokok. Paparan CO dapat mengurangi kadar oksigen dalam darah dan menyebabkan berbagai masalah kesehatan, bahkan kematian jika tidak diwaspadai.
Sebagai upaya pencegahan penyakit akibat paparan gas karbon monoksida tersebut, program pengabdian kepada masyarakat berbasis Desa Binaan di Desa Simo Angin-angin, Kecamatan Wonoayu, Kabupaten Sidoarjo oleh Dosen Analisis Kesehatan UNUSA menjadi pilihan yang tepat dan strategis untuk implementasi pengabdian masyarakat demi kepentingan pembangunan nasional.
Kegiatan yang berlangsung selama 2 bulan ini bertujuan meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang risiko paparan gas karbon monoksida dan upaya pencegahan melalui sosialisasi dan edukasi. Tim pengabdian memanfaatkan brosur dan poster sebagai media penyuluhan, serta melakukan diskusi langsung dengan warga di balai desa setempat.
Hasil kuesioner pendampingan kesehatan dari bahaya paparan gas karbon monoksida terhadap 30 Ibu-Ibu PKK menunjukkan bahwa 80% dari mereka sudah mengetahui keberadaan gas karbon monoksida, dan 20% nya belum tahu. Kemudian 73% dari mereka mengetahui sumber utama paparan CO itu bisa dari asap industri dan rokok. Mereka juga menyadari akan bahaya yang ditimbulkan gas ini.
Selain pengetahuan, kegiatan tersebut juga mempromosikan perilaku pencegahan, seperti penggunaan masker saat keluar rumah yang 100% diikuti oleh semua responden dan memastikan ventilasi di rumah cukup baik.
Setelah mengikuti kegiatan tersebut, warga desa menunjukkan peningkatan pemahaman tentang bahayanya gas CO dan pentingnya langkah pencegahan. Mereka sadar akan resiko keracunan yang bisa menyebabkan kerusakan organ vital dan bahkan kematian.
Kehadiran program pendampingan kesehatan ini menunjukkan bahwa edukasi yang tepat dan sosialisasi yang teratur dapat mengubah persepsi masyarakat dan membantu mengurangi risiko paparan gas karbon monoksida di lingkungan mereka. Upaya ini tidak hanya menjadi bentuk kepedulian terhadap kesehatan masyarakat, tetapi juga langkah konkret dalam membangun lingkungan Desa Simo Angin-angin yang lebih aman dan sehat. (***)
Sumber: https://scholar.google.com/citations?view_op=view_citation&hl=en&user=g3ReYcMAAAAJ&citation_for_view=g3ReYcMAAAAJ:R3hNpaxXUhUC